Kamis, 25 Februari 2010

Maaf

Kamis, 25 Februari 2010




Jakarta 20 Febuari 2010

Baju ini kupakai di atas langit
Memandang bumi dengan mata terpicing
Jauh sekali antara tiang dan pasaknya
Karena bajuku bersayap dan kalian tidak

Aku turun ke bawah untuk bersenandung
Kata pujian harus datang padaku
Siapa mulut yang tidak bersuara akan di cambuk
Di hancurkan tubuhnya dan jiwa kembali ke tempatnya

Aku bisa melakukan semua itu
Istanaku di atas langit
Prajurit bersenjata runcing siap menghadang
Benteng tinggi siap menghalang

Tapi itu dulu
Bajuku kini menghilang
Bersama sambaran petir yang menghantam
Gelegar suara di bawah sana membawa ombak

Dindingku hancur berantakan
Bumi menindih
Dan langit teruntuhkan
Tapi aku masih bisa bersujud

Cahaya membawaku terbang
Bersama angin yang meniupkan kesegaran
Pintu terbuka dan berlembar kertas berterbangan
Mataku melihat sebuah kata, Maaf

0 komentar: