Rabu, 27 Januari 2010

Menggugat Hari Valentine

Rabu, 27 Januari 2010






14 Febuari, sebuah tanggal yang dinantikan oleh banyak pasangan muda di seluruh dunia, dan Indonesia pun tidak ketinggalan. Hari yang dipercaya sebagai hari penuh kasih sayang. Benarkah itu?

Perayaan hari valentine sebenarnya bukanlah seperti apa yang kita dengar, dan bicarakan selama ini. Perayaan valentine merupakan bentuk pemujaan pada setan, atau dewa api bangsa romawi kuno. Ya, benar sekali. Awal mula perayaan Valentine ini dimulai pada abad ketiga, di mana merupakan bentuk pemujaan kepada lucifer. Mereka merayakan ini dengan mengorbankan darah anjing hitam jantan, dan juga kambing. Tapi ada satu hal yang tidak dapat lepas dari perayaan ini, yaitu berkumpulnya para pemuda pemudi kota Roma. Mereka semua bergembira menyambut datangnya perayaan ini yang di adakan setahun sekali. Satu hal yang membuat mereka gembira adalah, tidak adanya pembatas diantara mereka. Mereka berkumpul di kuil yang ditetapkan, dan melihat proses penyembelihan. Setelah itu, darah dari binatang yang dikorbankan, dipersembahkan untuk lucifer. Tapi perayaan tidak sampai di sini saja, nama para pemuda, dan pemudi itu ditulis di atas kertas, lalu dikumpulkan dalam satu wadah yang berbeda. Seperti layaknya arisan yang dilakukan oleh para Ibu-ibu, mereka mengambil satu kertas yang berisi nama seseorang. Siapa yang terpilih itu, harus mau menjadi pasangan yang memilihnya selama satu tahun penuh. Kelanjutannya, mereka akan berlari keluar dari kuil dengan tidak memakai baju sama sekali, dan berusaha mengejar kulit binatang sesembahan tadi. Lebih gilanya lagi, dalam masa setahun itu mereka bebas melakukan hubungan layaknya suami istri tanpa adanya sebuah ikatan, kata kerennya sih Free Sex.

Sejarah lain mengatakan, awal mula terjadinya perayaan valentine ini dimulai dari pertentangan yang dilakukan oleh seseorang yang bernama Santo Valentine. Pada masa itu, Kaisar Claudius memerintahkan para pemuda untuk tidak menikah. Alasan yang diberikan, karena Kaisar percaya, dan ingin para pemuda yang menjadi parjurit kerajaan mempunyai keberanian di garis depan musuh. Tapi, Santo Valentine secara sembunyi-sembunyi berani menikahkah pasangan muda yang ingin menikah. Akhirnya, Kaisar Claudius mengetahui kejadian itu, dan memutuskan untuk memenjarakan Santo Valentine. Setelah perdebatan yang cukup seru, diputuskan Santo Valentine harus dihukum mati. Karena alasan inilah, untuk memperingati keberanian Santo Valentine itu maka di selenggarakan perayaan valentine ini.

Jika kita cermati saat ini, banyak pasangan muda yang dengan sedikit pengetahuan merayakan hari valentine ini. Mereka dengan berani mengklaim kasih sayang, dan memberikan banyak hadiah bagi pasangaannya. Satu hal yang sangat disayangkan, terjadinya pergaulan bebas yang dilakukan, alih-alih berkata sayang kok harus melakuan perbuatan yang berdosa itu. sudah deh, mendingan kita berhenti untuk ikut-ikutan perayaan ga jelas ini. N juga, kasih sayang itu kan selalu hadir setiap saat, tanpa perlu hari yang khususkan. So, lebih baik berhenti termakan isu dari perayaan ini deh. Mending kita menjani hari seperti biasanya. N satu lagi nih rahasia terbesarnya, coba deh perhatikan berapa banyak pedagang yang menawarkan barang dagangnya dengan latar belakang 14 Febuari ini.

0 komentar: